Tuesday, November 15, 2011

Asam Urat Tinggi Berisiko Kena Diabetes

Orang dengan asam urat (gout) harus
memastikan kadar asam
uratnya berada pada rentang
normal. Meskipun tidak
mengalami gejala gangguan
rematik yang menyakitkan sekalipun tingginya kadar asam
urat bisa berisiko orang
terkena diabetes. "Banyak orang yang memiliki
kadar asam urat tidak
terkontrol dan telah terbiasa
untuk tidak mengkhawatirkan

hal tersebut. Apalagi jika tidak
menimbulkan gejala," kata Eric Matteson, MD, MPH, kepala
Rheumatology di Mayo Clinic,
Rochester, Minn seperti dilansir
dari WebMD, Senin (14/11/2011). Tetapi hasil studi baru
menunjukkan kadar asam urat
yang tinggi dalam darah
berkaitan dengan risiko
peningkatan diabetes hampir 20
persen dan risiko peningkatan kondisi yang mengarah pada
perkembanganpenyakit ginjal lebih dari 40 persen. Asam urat adalah zat kimia
yang dapat terbentuk dalam
darah dan kadarnya dapat
meningkat menjadi lebih tinggi
dari normal dan menyebabkan
gout. Sedangkan gout adalah kondisi medis yang
biasanya ditandai dengan
serangan berulang dari artritis
inflamasi akut yang
menunjukkan gejala, antara lain
kemerahan, nyeri, sendi panas, dan bengkak. Sendi metatarsal phalangeal di
pangkal jempol kaki adalah yang
paling sering terkena gout,
yaitu pada sekitar 50 persen
kasus. Namun, juga dapat
muncul berupa tophi, batu ginjal atau urate nephropathy. Hal
tersebut disebabkan oleh
peningkatan kadar asam urat
dalam darah yang mengkristal
dan disimpan dalam sendi,
tendon dan jaringan sekitarnya. Para peneliti meninjau catatan
dari sekitar 2.000 orang dengan
gout dalam database Veterans
Administration. Pada awal
penelitian kesemua peserta
penelitian tidak menderita diabetes ataupenyakit ginjal. Eswar Krishnan, MD, asisten
profesor Rheumatology di
Stanford University, telah
mempresentasikan hasil
penelitian tersebut di
pertemuan tahunan American College of Rheumatology. Selama periode tiga tahun, 9
persen dari laki-laki dengan
gout yang memiliki kadar asam
urat tidak terkontrol berada
pada kondisi yang mengarah
pada perkembangan diabetes. Dibandingkan dengan 6 persen
dari mereka dengan kadar asam
urat yang terkontrol. Setelah memperhitungkan
faktor risiko lain untuk
diabetes, ditemukan yang
berhubungan dengan risiko
diabetes 19 persen lebih tinggi
pada mereka dengan kadar asam urat yang tidak
terkontrol. Kadar asam urat
dalam darah yang lebih tinggi
dari angka 7 dianggap tidak
terkontrol. Penelitian kedua dilakukan oleh
peneliti yang sama dengan
menggunakan database yang
sama. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa, lebih dari
3 tahun dengan periode gout pada pria yang memiliki kadar
asam urat yang tak terkontrol
memiliki risiko 40 persen lebih
tinggi untukpenyakit ginjal dibandingkan dengan pria
dengan kadar asam urat
terkontrol. Penelitian tersebut tidak
membuktikan bahwa, kadar
asam urat yang tidak
terkontrol menyebabkan
masalah kesehatan tetapi
menunjukkan hubungan peningkatan kadar tersebut
dengan masalah kesehatan. "Gout adalahpenyakit yang sangat tidak tertangani.
Sekarang kita menemukan
bahwa kadar asam urat yang
tinggi, terkait dengan risiko
lebih tinggi untuk serangan
jantung, sindrom metabolik, diabetes, bahkan kematian
akibat penyakit kardiovaskular,"
kata Matteson. "Oleh karena hal tersebut, maka
akan dianjurkan untuk
melakukan berbagai upaya agar
kadar asam urat terkontrol,
antara lain melalui diet atau
obat-obatan. Hal yang paling penting, menjaga berat badan
yang sehat. Karena obesitas
merupakan faktor risiko utama
untuk semua kondisi tersebut,"
pungkas Matteson.

Related Posts by Categories



 

Copyright © 2009 by MONYONG BLOG