Wednesday, February 13, 2013

Jauhkan Impotensi Dengan Sex Rutin

BERBAGAI penelitian menunjukkan betapa
banyak faedah yang diperoleh dari
aktivitas seksual yang dilakukan secara
sehat, rutin, dan benar. Manfaatnya tentu
bukan hanya akan dirasakan langsung oleh
kaum Adam, tapi juga para wanita.
Khusus bagi pria, kabar baik baru-baru ini
disampaikan para ahli Finlandia. Melalui
riset yang dimuat jurnal The American
Journal of Medicine edisi Juli, mereka
mengindikasikan bahwa seks secara rutin
memberi manfaat tambahan ,yakni
menekan risiko mengalami problem ereksi
atau disfungsi ereksi (erectile disfunction/
ED).
Adalah Dr Juha Koskimaki, ahli dari
Tampere University Hospital's Department
of Urology, yang menyimpulkan hal
tersebut setelah melakukan kajian data
sekitar 1.000 pria Finlandia berusia 55
hingga 75 tahun.
Penelitian menunjukkan, pria yang
mengaku berhubungan seks kurang dari
sekali seminggu berisiko dua kali lipat
mengalami disfungsi ereksi dibandingkan
lelaki yang melakukan seks rutin seminggu
sekali.
Di antara pria yang berhubungan seks
kurang dari sekali seminggu, tercatat ada
79 kasus disfungsi dari 1.000 pria. Angka
tersebut turun menjadi 32 kasus per
1.000 di antara pria yang melakukan seks
rutin seminggu sekali, dan terus menurun
hingga 16 kasus per 1.000, di antara pria
yang melakukan aktivitas seksual tiga kali
atau lebih dalam satu minggu.
Ereksi pagi hari
Riset juga mencatat, frekuensi ereksi pada
pagi hari tidak ada hubungannya dengan
kasus disfungsi yang moderat atau tak
parah. Walaupun begitu, perkembangan
rata-rata kasus disfungsi yang sangat
parah dapat diprediksi dari frekuensi
seorang pria mengalami ereksi pada pagi
hari.
Di antara pria yang mengalami ereksi pagi
kurang dari sekali dalam seminggu, risiko
mengalami disfungsi ereksi 2,5 kali lipat
lebih besar di banding pria yang
mengalami dua atau tiga kali ereksi pagi
dalam seminggu.
"Berhubungan intim secara rutin memiliki
peran yang penting dalam melanggengkan
fungsi ereksi di antara pria lanjut usia,
padahal ereksi pagi hari mempengaruhi
efek yang sama. Aktivitas seksual yang
berkesinambungan dapat menurunkan
kasus disfungsi ereksi dalam perbandingan
langsung dengan frekuensi berhubungan,"
ungkap Koskimaki
Sementara itu, Dr. Hossein Sadeghi-Nejad,
associate professor Urologi dari UMDNJ
New Jersey Medical School Hackensack
University Medical Center menyatakan
hasil penelitian ini memiliki basis ilmiah
dan sejalan dengan konsep bedah vaskuler.
"Ini sama seperti yang terjadi pada bagian
tubuh yang lainnya dengan merujuk pada
suatu konsep dalam bedah vaskuler yang
disebut 'use it or lose it'. Aktivitas seksual
akan mendukung pemeliharaan fungsi
ereksi secara normal ," ungkap Sadeghi-
Nejad.
Ia menambahkan, temuan ini juga
berimplikasi pada proses rehabilitasi
pasien pascapengobatan kanker prostat.
"Yang sangat diharapkan sekarang ini
adalah apa yang dapat dilakukan untuk
merehabilitasi pria pengidap problem
ereksi setelah menjalani pembedahan
kanker prostat atau terapi radiasi. Apapun
yang bisa Anda lakukan untuk
meningkatkan oksigenasi dalam penis
tentu akan membantu pasien kembali
normal," papar Sadeghi-Nejad.
Jadi, jika seseorang terlibat secara alami
dalam perilaku yang meningkatkan aliran
darah ke penis tentu akan memberi
dampak positif dalam mencegah disfungsi
ereksi, tambahnya.
Sadeghi-Nejad juga menekankan bahwa
penelitian ini hanya ditujukan pada
berhubungan intim melalui vagina, dan
bukannya masturbasi atau onani.
sumber : dechacare.com

Related Posts by Categories



 

Copyright © 2009 by MONYONG BLOG